Jumat, 13 Maret 2015

Indikator SKP/IPSG



Indikator SKP/IPSG

1)      Identifikasi Pasien

2)      Komunikasi Efektif

3)      High Alert Medication

4)      Prosedur Operasi Aman

5)      Hand Hygiene

6)      Falls

Cara mengidentifikasi pasien yaitu diawali dengan memperkenalkan diri, menanyakan nama Bapak/Ibu, menanyakan Tanggal Lahir Bapak/Ibu

Identifikasi Pasien dilakukan setiap:

-Pemberian Obat

-Pemberian Makanan

-Pemberian Transfusi Darah

-Pengambilan Sample Darah atau specimen lain

Warna Gelang Identifikasi Pasien:

-Biru Muda untuk Pasien Laki-laki

-Merah Muda untuk Pasien Perempuan

Warna Gelang Risiko:

-Sticker warna Kuningàrisiko jatuh (rawat jalan)

-Spidol Merahàalergi (ranap)

-Spidol Kuningàrisiko jatuh (ranap)

-Gelang Unguàpasien DNR

-Gelang Putihàketerbatasan ekstremitas

Gelang identitas dilepas dengan cara digunting pada saat pasien pulang, apabila telah selesai perawatan atau operasi

Pasien yang tidak memungkinkan untuk memakai gelang identifikasi adalah pasien yang:

-Pasien Luka Bakar Luas

-Pasien Psikiatri yang tidak kooperatif/psikosis gaduh gelisah

-Pasien dengan Multiraum Amputasi

Petugas melakukan identifikasi pasien dengan cara mencocokkan foto di rekam medis

Mekanisme Komunikasi Efektif yaitu:

-SBAR (Situation,Background,Assesment,Recommendation)

-TBAK (Tulis,Baca,Konfirmasi)

-Speak_up

*SBAR dilakukan pada saat serah terima pasien

*TBAK dilakukan pada saat menerima pesan verbal atau pertelpon

*Speak_up dilakukan untuk pasien ke dokter, perawat ke dokter, maupun pasien ke petugas/perawat, ketika ada yang tidak jelas bagi pasien mengenai pelayanan

Komunikasi yang tidak diperkenankan adalah komunikasi melalui telepon / voice mail untuk:

-pemberian obat-obatan epidural

-pemberian produk darah, kecuali pada saat kondisi emergency di ruang OK atau ruang gawat darurat

-pemberian obat kemoterapi

-pemberian obat untuk anak dan bayi

Spelling digunakan pada saat komunikas verbal/per telpon antara dokter dan perawat pada saat menjelaskan obat

Tekhnik SBAR digunakan untuk serah terima pasien

Jika ada Pasien Kritis, Perawat akan menelpon Dokter Jaga, atau DPJP dengan tekhnik penyampain SBAR. Jika Pasien dalam kondisi CodeBlue, maka perawat akan mengaktifkan alur CodeBlue

-Mencatat apa yang dilaporkan

-Membacakan kembali apa yang dicatat ke pemberi pesan

-Mendapat Konfirmasi dari pemberi pesan

àTBAK

-Menghubungi DPJP dalam tempo 1 jam dengan urutan sebagai berikut:

*15 Menit Pertama hubungi DPJP, jika belum berhasil

*15 Menit Kedua hubungi DPJP, jika belum berhasil

*15 Menit Ketiga hubungi Divisi departemen terkait

*bila diluar jam kerja, hubungi konsulen jaga yang bertugas, jika belum berhasil

*15 Menit Keempat, hubungi:-Senior Medik—Direktur Medik

High Alert Medication adalah Obat Berisiko Tinggi

Obat yang tergolong risiko tinggi yaitu:

-Golongan Opiate dan Narkotik

-Obat-obat Psikotropika

-Golongan Insulin

-Golongan Elektrolit Konsetrat Tinggi

-Golongan Anti Koagulan (Heparin)

-Golongan Kemoterapi

-Obat LASA (Look Alike Sound Alike)

Cara penanganan obat berisiko tinggi:

-Lakukan identifikasi

-diberi sticker High Alert di lokasi khusus

-Obat-obat tergolong Narkotika disimpan di lemari khusus dengan 2 kunci dan diberi sticker High Alert, dan hanya di simpan di bagian farmasi

-Ruang Perawatan yang boleh menyimpan obat tergolong Elektrolit Konsetrat Tinggi, hanya boleh diakses oleh orang terbatas yang diberi

wewenang, dan diberi tanda atau sticker Hihg Alert dan Label Elektrolit Konsetrat Tinggi.

Contoh obat-obatan High Alert:

-Opiate dan Narkotik:

fentanyl injeksi,

codifront syrup,

codifront expectorant syrup

-Psikotropika:

Dumolid 5 Mg Tablet

Esilgan 1 Mg Tablet

Esilgan 2 Mg Tablet

Frisium Tablet

Stesolid 5 Mg Tablet

Stesolid 2 Mg Tablet

Stesolid 5 Mg Tablet Suppositoria

Xanax 0,25 Mg Tablet

Xanax 0,5 Mg Tablet



Miloz 5 Mg Injeksi

-Insulin:àuntuk menggunakan glukosa (diabet)

Lantus Solo Star

Humulin R Injeksi

Lantus Solo Star Injeksi

-Elektrolit Konsetrat Tinggi:àgaram dalam cairan tubuh

KCL 7,46%

-Antikoagulan (Heparin):àuntuk melarutkan kebekuan darah

Ascardia

Cardio

Aspirin

Persantin

Plavix

Pletaal

Simarc-2

Caclo

-Kemoterapi:àuntuk membunuh sel kanker

5 FU Injeksi

Avastin Injeksi

Curacil

Lucentis Injeksi

MTX Tablet

-LASA

Obat yang mempunyai bentuk sama dan bunyi sama

Persiapan pasien di ruang rawat, IGD, dan rawat jalan:

Edukasi Surat Persetujuan Operasi (Informed Concent)

Penandaan Lokasi Operasi dan sisi operasi dengan melibatkan pasien

Persiapan sebelum sign in, time out, dan sign out



Dengan mengisi Surgical Safety Checklist

Form Surgical Safety Checklist teridir dari proses:

Sign-in à Time-out àSign-out

-Sign-in : dilakukan sebelum pasien di induksi /anastesi(pasien jatuh dari keadaan sadar menjadi tidak sadar)

-Time Out: dilakukan sebelum incise bedah)

-Sign Out: dilakukan setelah Operasi selesai dan sebelum pasien meninggalkan ruang operasi)

Proses Sign-in, Time Out, dan Sign Out, dipandu oleh Perawat Sirkuler dan diikuti oleh Doker Operator, Dokter Anastesi, Perawat dan Pasien

Hand Hygiene dilakukan pada saat 5 moment, yaitu:

-Sebelum kontak dengan pasien

-Sesudah kontak dengan pasien

-Sebelum tindakan asepsis

-Apabila terkena cairan dari tubuh pasien

-Setelah kontak dengan lingkungan pasien

1.Tuangkan Antiseptik Alkohol/Handrups secukupnya ke telapak tangan

2. Gosok kedua Telapak tangan hingga merata

3. Gosok Punggung dan sela-sela jari tangan kiri denan tangan kanan dan sebaliknya

4.Gosok kedua telapak tangan dengan Sela-sela jari

5.Gosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci

  6.Gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan kanan dan



sebaliknya

7.Gosok dengan memutar ujung jari tangan kiri berputar dalam genggaman dan sebaliknya

Apabila menggunanakan handrups waktu yang diperlukan kurang lebih 20-30 detik, sedangkan dengan air 40-60 detik

   Pada saat assesmen awal di admission, identifikasi yang dilakukan:

   Tanyakan apakah pasien pernah jatuh tiga bulan terakhir

   Lihat kondisi pasien apakah berisiko jatuh

Lihat usia

Lihat apakah pasien menggunakan alat bantu apa tidak

Kemudian dilakukan penilaian risiko jatuh berdasarkan usia:

-Pasien Anak (0-14Th) àskala humpty dumpty

-Pasien Dewasa (15-60th)àskala jatuh morse

-Pasien Geriatri (>60th)àskala jatuh geriatric

-Perawat memberikan Stabilo Kuning di gelang pasien

-Memasang Segitga Jatuh di Bed Pasien

-Meletakkan Standing Akrilik didepanpintu kamar pasien

*sambil mengedukasi pasien tanda tanda tersebut

Perawat memasangka sticker  warna Kuning di dada sebelah kiri pasien,  sambil mengedukasi pasien mengenai risiko jatuh